5 Sebab Kenapa Acara TV Indonesia Gak Bikin Pinter
Televisi, atau yang biasa
disebut dengan TV merupakan media digital yang mudah diakses oleh
siapapun. Hanya dengan mengetahui cara menyalakan TV, seseorang bisa
langsung menerima informasi-informasi yang ditawarkan oleh
saluran-saluran yang tersedia (harus ada yang bisa masang antena juga
sih). Nah tapi kemudahan untuk mengakses TV ini nggak melulu baik lho
ternyata! Banyak informasi gak mutu yang terus-terusan membombardir
penonton. Gak bikin pinter gitu deh. Nih contoh-contoh permasalahan di
TV Indonesia yang gak bikin penontonnya pinter.
1. Yang Cantik/Ganteng Hidupnya Enak
Sejak dimulainya acara-acara komedi di TV, apapun formatnya, di situ
kita selalu melihat bahwa yang mukanya minus selalu diceng-cengin melulu
dan yang tampangnya bagusan tidak pernah jadi bahan ledekan. Semakin
kesini, bercandaannya semakin murah, misalnya yang tampangnya minus
digebukin pake gabus gitu. Nah lagi-lagi yang ganteng atau cantik nggak
kena gebuk. Biasanya sih mereka gak lucu dan bener-bener jadi pemanis
acara doang. Kejadian ini tidak benar, saudara-saudara. Di dunia
perledekan, semua orang harusnya kena le
dek!2. Kekerasan Boleh Diekspos, Kasih Sayang Tidak
Kalo nonton berita, kejadian-kejadian brutal seperti orang dipukulin,
ditusuk atau dibacok itu cuma disensor sebagian. Kalo istilah kerennya,
di-pixelate. Tapi giliran dalam film ada adegan di mana suami-istri yang sudah puluhan tahun bersama mau ciuman, sensornya bukan cuma di-pixelate,
tapi dipotong seluruh scene. Alasannya standar, takut anak kecil nonton
adegan ‘dewasa’. Lah terus anak kecil boleh gitu nonton orang ditusuk?
3. Seniman Itu Pasti Kucel
Masuk ke ranah infotaiment. Bintang film/sinetron Indonesia pasti
akan dilabeli dengan sebutan “artis”. Begitu juga dengan penyanyi,
pemain band pop, pokoknya yang tongkrongannya enak dilihat itu dianggap
pantas menyandang gelar “artis”. Nah nanti giliran orang yang bergerak
di dunia seni macam pelukis, pemahat, penyair yang notabene suka
berdandan dengan selera mereka sendiri dan tidak memikirkan pendapat
orang lain disebutnya “seniman”. Padahal ya sebenernya Artist itu
artinya Seniman. Ya gak sih? Ini sungguh membuat penonton jadi salah
kaprah.
4. Menjual Kemiskinan
Dengan format reality show, banyak acara yang bermunculan
dengan menjual kemiskinan. Memang bener, masyarakat kita tuh harus
mengurangi kesenjangan sosial dan harus membuka mata bahwa masih banyak
orang yang hidup dibawah garis kemiskinan. Tapi kalau mau bantu orang
mah bantu aja, nggak usah sampai diikutin kehidupannya selama seminggu,
diekspose kemudian baru dibantu. Siapa tau kehadiran TV crew di rumah
orang yang di ekspose ini justru menganggu dan apa yang dibilang sebagai
‘bantuan’ ini bisa jadi malah menimbulkan masalah baru dalam hidup
mereka. Selain itu masalah kemiskinan ini juga masih jadi andalan buat
acara-acara mencari bakat gitu. Pokoknya kalo yang ikutan acara
pencarian bakat ini miskin dan hidupnya kasian, pasti itu diekspos
banget dengan harapan orang-orang jadi kasian sama dia trus pada SMS
premium deh. Padahal gak selamanya acara-acara ini beneran membantu
orang-orang miskin tersebut lho.
5. Hidupnya Anang Itu Penting Banget
Anang inilah, Anang itulah, kayaknya kita semua tau lah ya apa aja
yang terjadi dalam hidup Anang sekeluarga selama satu tahun belakangan
ini.
Kalo acara TV lokal favorit kamu apa nih? Share yuk di comment box!