Ormas Ini Sarankan SBY Tidak Beri Ucapan Selamat Natal
Rencana Presiden SBY dan Wapres Boediono turut
merayakan puncak Natal pada 27 Desember mendatang mendapat penolakan
dari Ormas Persatuan Islam (Persis).
“Sangat disayangkan, karena
meskipun mereka kepala negara dan wakil kepala negara tetap saja haram!”
ungkap Ketua Umum Persis, Prof Dr Maman Abdurrahman, seperti dilansir Tribunnews.com dari situs Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Minggu (23/12/2012).
Menurut
dia , keharaman seorang muslim untuk mengucapkan selamat apalagi turut
merayakan natal sudah jelas.Sehingga tidak usah sampai kepala negara
yang muslim itu sampai menghadiri acara tersebut. “Urusan perayaan
ibadah mereka itu bisa diserahkan ke Kementrian Agama Dirjen Katolik dan
Dirjen Protestan,” sarannya.
Maman pun menyebutkan empat faktor
yang membuat orang Islam turut berpartisipasi dalam perayaan Natal.
Pertama, mereka termakan oleh kata toleransi yang kebablasan sehingga
ikut-ikutan. Kedua, pemahamannya tentang Islam sangat lemah. Kalau
akidahnya sudah mapan pasti tidak akan ikut-ikutan. Ketiga, orang-orang
Kristen memiliki media yang sangat luas dan sangat banyak, baik cetak
maupun elektronik sehingga seolah-olah semua orang merayakan natal
bersama.
Keempat, ada juga orang yang dengan serampangan
menyamakan natal dengan maulid. Maulid itu hari kelahiran Nabi Muhammad
SAW sedangkan natal itu bukan hari kelahiran Nabi Isa/Yesus as tetapi
hari kelahiran Tuhan Anak. Jadi mereka itu mengangapnya sebagai tuhan
bukan nabi. “Walau pun di Persis, kami tidak merayakan maulid, jelas
beda antara maulid dengan natal,” ujarnya.
Artikel ini nemu dari tribunnews.com/2012/12/23/persis-sarankan-sby-tidak-beri-ucapan-selamat-natal
0 comments:
Post a Comment