Search This Blog

Saking Dinginnya, Tanah di Sini Beku

oymyakon
Brrrrrr…Brrrrr…dingiiiiiiin. Eitts,  sedingin apapun suhu di Indonesia pasti masih terbilang “panas” dibanding suhu di desa Omyakon, Rusia. Masa sih?


Desa Omyakon di wilayah Yakutia, Rusia Timur terkenal sebagai desa terdingin di dunia. Gimana enggak, suhu desa itu di bulan Januari rata-rata adalah -50 derajat Celcius.

Bahkan, pernah tercatat suhu di desa ini anjlok hingga -71 derajat Celcius. Suhu ini adalah suhu terdingin untuk sebuah permukiman manusia di Bumi. Huwaaaa, tarik pakai jaket dan tarik selimuuuuut terus deh nih! Hihihihii…

Desa yang kini berpenduduk 500 orang itu, pada 1920-an hingga 1930-an hanyalah sebuah tempat perhentian kecil para penggembala rusa nomaden untuk memberi minum ternaknya di sebuah sumber air panas.

Namun, pemerintah Uni Soviet pada saat itu membuat suku-suku nomaden ini menetap agar mereka bisa diawasi dengan mudah serta bisa berkembang budaya dan teknologinya.
Kesulitan sehari-hari di Omyakon enggak lain adalah suhu dingin yang membekukan hampir semua yang ada di sana, mulai dari tinta pulpen yang beku, gelas membeku hingga baterai kehilangan tenaganya.


Enggak jarang loh sobat teen penduduk membiarkan mesin mobilnya menyala sepanjang hari karena khawatir akan susah dihidupkan dalam kondisi dingin.
Masalah lain adalah saat warga akan memakamkam jenazah. Kondisi yang beku membuat prosesi pemakaman bisa memakan waktu hingga tiga hari. Tanah terlebih dulu harus dicarikan sebelum bisa digali.

Selanjutnya, batu bara panas ditempatkan di sekeliling liang lahat yang sedang digali. Proses ini diulang beberapa kali hingga lubang cukup dalam untuk memakamkan jenazah.
Meski sudah berpuluh tahun menjadi sebuah permukiman permanen, kehidupan di desa Omyakon masih sangat sederhana. Sebagian besar rumah masih menggunakan batu bara dan kayu untuk pemanas.

Enggak ada tumbuhan yang tumbuh di Omyakon. Sehingga warganya mengandalkan daging rusa dan kuda sebagai makanan utama. Wah, enggak makan sayuran dong nih ya!
Meski hanya makan daging, penduduk desa ini enggak mengalami malnutrisi alias kurang gizi. Penyebabnya karena susu rusa dan kuda yang mereka konsumsi mengandung banyak mikronutrien.

Satu hal unik lain dari desa dingin ini adalah nama Omyakon, yang ironisnya berarti “air yang tidak pernah membeku”. Nama ini merujuk pada sebuah sumber air panas enggak jauh dari lokasi desa.

Sumber

Artikel ini nemu dari http://teenvoice.co.id/2013/02/19/omyakon-desa-terdingin-di-dunia/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=omyakon-desa-terdingin-di-dunia

0 comments:

Post a Comment