Search This Blog

Cara Mendapatkan Banyak Followers, Menurut Para Ahli

Ilustrasi Twitter.Sebuah studi yang dilakukan ilmuwan dari Georgia Institute of Technology di Atlanta, AS mengungkap, cara terbaik untuk menarik banyak pengikut/pembaca di Twitter adalah dengan memperbanyak kata-kata positif, pesan yang jelas, dan sering me-retweet berita menarik.

Kebanyakan orang mengukur kesuksesan sebuah akun Twitter dengan melihat jumlah pengikut (follower) yang berhasil digaet. Karenanya, tips mengenai cara menggaet banyak pengikut kerap dilahap pencinta Twitter.

Sebelum penelitian ini, kebanyakan orang beranggapan, yang memiliki banyak follower hanya orang penting, selebriti, serta tingginya frekuensi dan penempatan waktu twit adalah kunci-kunci untuk memiliki jumlah follower yang banyak. Namun, hasil penelitian membuktikan, bukan hanya hal-hal itu yang penting.

Setelah meneliti sekitar setengah juta "kicauan" oleh lebih dari 500 pengguna Twitter selama 15 bulan, disimpulkan, emosi positif berperan besar dalam menggaet follower.

Cara penelitian dilakukan dengan memperhatikan terminologi emosi, termasuk akronim tertentu, seperti "LOL", penggunaan emotikon, juga kata-kata sumpah serapah.

Hasil menunjukkan, pengguna Twitter yang sering membagi pesan bernada ceria, mudah dimengerti, dan mudah dibaca adalah akun yang banyak follower-nya.

Sementara akun yang isi pesannya cenderung negatif, tidak penting, dan menyebalkan akan dijauhi follower.

Dikutip dari New Scientist, kepala penelitian CJ Hutto mengatakan, Twitter saat ini sudah menjadi medium baru. Menurutnya, orang-orang/follower tak peduli menu sarapannya, tetapi tertarik pada berita baru yang ia pahami.

Hal lain yang menurut Hutto penting untuk menjaga follower adalah untuk selalu melakukan interaksi dengan pengguna akun lain. Penting untuk mencoba me-retweet, membalas, maupun memberi tanda favorit untuk "kicauan" dari follower.

Sebaliknya, akun-akun yang jarang berinteraksi langsung dengan akun lain akan mengalami stagnansi dalam hal peningkatan jumlah follower.

Kejelasan penulisan pesan juga penting, kata Hutto. Menurutnya, saat seseorang memutuskan ingin mem-follow orang lain, ia akan mencoba mencari tahu kejelasan pesannya.

Kebanyakan orang, kata Hutto, bergantung pada tanda-tanda linguistik, seperti ejaan yang baik dan vokabulari yang banyak untuk mengkompensasi kurangnya tanda-tanda kontekstual tradisional yang hadir saat tatap muka.